Tujuh Jenis Spesialisasi dalam Teknik Sipil

Bidang Teknik sipil memiliki berbagai spesialisasi yang berfokus pada topik dan tujuan untuk proyek yang berbeda. Ketika mahasiswa memilih jurusan ini, penting bagi mereka untuk memilih bidang studi, sehingga mereka dapat menerima pelatihan khusus dan dapat mempersiapkan diri untuk karir mereka di masa depan.
Apa itu spesialisasi Teknik Sipil?
Spesialisasi Teknik Sipil adalah sub-bidang studi akademis yang lebih besar, yang melibatkan operasi, material, atau objek tertentu. Karena Teknik Sipil terlibat dengan berbagai jenis proyek infrastruktur, seringkali akan sangat membantu jika para profesional memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang satu bidang tertentu.
Berikut ini adalah tujuh jenis utama spesialisasi dalam Teknik Sipil yang harus Anda ketahui.
Jenis Spesialisasi dalam Teknik Sipil
1. Teknik Struktural
Mahasiswa Teknik Struktur akan belajar bagaimana merancang struktur besar dan memastikan mereka dapat tetap berfungsi apabila terjadi fenomena alam dan bencana alam, seperti gempa bumi, angin kencang, banjir, dan sebagainya.
Mereka mempelajari sifat gravitasi dari sebuah struktur, untuk dapat menentukan berapa berat/bobot yang dapat mereka tangani, karena langkah ini memungkinkan mereka untuk membuat mekanisme pendukung melalui balok dan kolom.
Penting juga bagi para siswa ini untuk mengambil kursus tentang topik-topik ilmu fisika lainnya, termasuk kinetika, gelombang kejut, dan aliran udara.
Contoh proyek yang bisa dilakukan oleh lulusan spesialis Teknik Struktural:
- Desain jembatan
- Inspeksi infrastruktur
- Perbaikan bangunan
- Pengembangan pondasi
- Desain kendaraan dan pesawat terbang
- Desain gedung pencakar langit
2. Rekayasa dan Manajemen Konstruksi
Dalam spesialisasi ini, mahasiswa Teknik Sipil dapat mempelajari prinsip-prinsip desain konstruksi, peraturan kode bangunan, dan langkah-langkah operasi untuk suatu proyek. Mereka biasanya mengambil kursus tentang cara mengelola sumber daya dan peralatan proyek, lalu bagaimana membangun gedung yang aman, fungsional, dan berkelanjutan.
Siswa juga mempelajari cara mengatur setiap langkah proses konstruksi, termasuk membuat garis waktu, memelihara inventaris bahan, dan menyiapkan anggaran.
Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dilakukan oleh lulusan spesialis Teknik Rekayasa dan Manajemen Konstruksi.
- Bangunan tempat tinggal
- Bangunan komersial
- Jalan dan jembatan
- Instalasi pengolahan air
- Lokasi sekolah
- Lingkungan rumah sakit
3. Teknik Geoteknik
Rekayasa Geoteknik adalah spesialisasi yang melibatkan studi tentang batuan, tanah, dan bahan buatan apa pun yang mendukung suatu sistem. Misalnya, lulusan ini dapat mengoordinasikan pembangunan fasilitas penambangan bawah tanah. Sangat penting bagi mahasiswa Geoteknik untuk belajar tentang sifat kimia bahan bumi, karena berbagai jenis batuan mungkin memerlukan teknik bangunan yang berbeda.
Ketika menyelesaikan gelar mereka, siswa seringkali mempelajari interaksi air dan tanah, ditambah bagaimana merancang struktur perkerasan dan memprediksi apakah lereng alami dapat menangani beban tambahan.
Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dilakukan lulusan spesialis Teknik Geoteknik.
- Sistem reservoir tangki air
- Sistem terowongan saluran pembuangan
- Trotoar dan jalan
- Tanggul alam
- Restorasi monumen bersejarah
- Pengambilan sampel dan pengujian tanah
4. Teknik Lingkungan
Mahasiswa Teknik Lingkungan belajar bagaimana mengurangi dampak keseluruhan dari sistem buatan pada ekosistem dunia dan mengelola sumber daya alam untuk proyek konstruksi. Mereka biasanya mempelajari sifat kimia air, tanah dan udara sehingga mereka dapat merancang mekanisme teknis yang memecahkan masalah polusi.
Setelah mereka lulus, mereka dapat membantu perusahaan meningkatkan keberlanjutan fasilitas mereka dan memberi nasihat kepada legislator tentang kebijakan lingkungan yang dapat diterapkan. Proyek-proyek mereka juga sering menghasilkan produksi energi hijau, yang merupakan sumber daya terbarukan dari kejadian alam seperti sinar matahari atau air.
Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dilakukan lulusan spesialis Teknik Lingkungan
- Pengelolaan sampah padat
- Sistem daur ulang
- Pengolahan air
- Sistem drainase
- Irigasi tanaman
- Investigasi fasilitas
5. Teknik Transportasi
Dalam spesialisasi Teknik Transportasi, siswa belajar bagaimana merancang sistem jaringan yang digunakan individu untuk tujuan perjalanan, termasuk kereta api, kereta bawah tanah, saluran udara, dan jalur laut. Mereka mempelajari bagaimana mengembangkan infrastruktur untuk membantu orang berpindah antar lokasi dengan aman dan efisien, termasuk perencanaan jalur.
Mahasiswa Teknik Transportasi juga belajar bagaimana memodifikasi lingkungan alam untuk merencanakan sistem transportasi, seperti kanal buatan. Saat mengambil kursus keahlian, siswa biasanya mempelajari sifat ilmu fisika seperti gaya terapan dan gaya lateral, yang melibatkan bagaimana gempa bumi atau badai angin dapat mempengaruhi daya tahan suatu sistem rekayasa.
Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dilakukan oleh spesialis lulusan Teknik Transportasi:
- Desain bandara
- Sistem pemantauan lalu lintas
- Angkutan umum otomatis
- Pengembangan jalur kendaraan
- Manajemen akses jalan
- Jembatan pejalan kaki
6. Teknik Sumber Daya Air
Rekayasa sumber daya air melibatkan pengembangan infrastruktur untuk air minum yang aman di kota-kota besar maupun kecil. Siswa mempelajari siklus hidrologi, yaitu bagaimana molekul air bergerak antara atmosfer dan bumi dari waktu ke waktu. Mereka menggunakan pengetahuan tentang sistem alam ini untuk merancang fasilitas sanitasi air dan danau, atau kolam buatan.
Spesialisasi ini juga melibatkan hidrolika, yang mengacu pada bagaimana air bergerak melalui pipa dan saluran melalui kekuatan alam dalam ilmu fisika.
Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dilakukan oleh lulusan spesialis Teknik Sumber Daya Air.
- Sistem irigasi
- Pusat distribusi air
- Saluran air
- Pembibitan tanaman
- Fasilitas perlindungan banjir
7. Teknik Material
Spesialisasi ini melibatkan studi tentang semua item dan komponen yang diperlukan untuk proyek konstruksi, seperti kayu, baja, dan beton. Mereka juga dapat mempelajari batu, tanah, plastik dan kain, tergantung pada persyaratan program Universitas. Mahasiswa teknik material mempelajari sifat kimia dari barang-barang ini, yang memungkinkan mereka untuk menentukan bahan terbaik untuk suatu proyek atau menyesuaikannya pada tingkat atom. Misalnya, seorang profesional mungkin mengukur kemampuan komponen untuk menangani panas atau menghantarkan listrik.
Lulusan dapat mengerjakan berbagai proyek yang berbeda, karena sebagian besar upaya rekayasa memerlukan jenis bahan. Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dilakukan oleh lulusan Teknik Material.
- Pencampuran semen
- Proses pengelasan
- Desain produk biodegradable
Penutup
Berikut adalah tips yang dapat mahasiswa terapkan sebelum memilih peminatan spesialisasi dalam Teknik Sipil.
- Mengevaluasi kemampuan diri
- Mengevaluasi minat
- Menggali pengalaman dengan magang
- Mempertimbangkan prospek pekerjaan dan potensi gaji
- Terhubung dengan profesional di bidang yang diminati
- Ambil kursus pengantar dari bidang yang diminati