Sejak tahun 2004 lima kejadian tsunami yang besar telah menghancurkan garis pantai di seluruh dunia dan menewaskan sekitar 300.000 orang. Namun relatif sedikit sekali yang diketahui tentang gelombang raksasa yang diciptakan oleh gerakan seismik ini. Bagaimana tsunami bisa sampai ke daratan? Bagaimana mereka mempengaruhi pertahanan pantai? Bagaimana cara terbaik untuk melindungi masyarakat pesisir dari serangan tsunami?
Untuk membantu menjawab beberapa pertanyaan tersebut, HR Wallingford sebagai spesialis di bidang ini (studi perairan), telah mengembangkan simulator tsunami terbesar di Eropa untuk menciptakan berbagai jenis gelombang yang sangat merusak ini agar dapat dipelajari. Menurut HR Wallingford, pemodelan gelombang tsunami yang benar akan menjadi sangat penting dalam upaya menyelamatkan banyak nyawa saat menghadapi bencana tsunami ini.
Simulator tsunami ini dipasang pada saluran dengan panjang 75 m dengan lebar 4 m di Fast Flow Facility milik HR Wallingford. Simulator ini juga membutuhkan 70.000 liter air untuk dapat mensimulasikan tsunami.
Pada skala 1:50, hal ini akan menghasilkan tsunami yang dimulai dari tingkat paling atas dan melalui (juga memungkinkan) untuk pertama kalinya, simulasi dengan dampak tsunami di daerah perkotaan, melalui pemodelan secara rinci akan dampak tsunami terhadap pertahanan pantai, serta bagaimana air disalurkan di sekitar kelompok-kelompok bangunan (clusters of buildings). Hal ini akan memberikan pengujian gaya paling akurat yang dapat diimplementasikan pada bangunan.
Simulator tsunami juga dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah pertahanan untuk banjir juga dapat efektif menanggulangi tsunami, atau mungkin malah memperkuat daya rusaknya dengan membiarkan air banjir menumpuk di depan area pertahanan dan kemudian, ketika gagal, tiba-tiba dapat menggenangi area di belakangnya yang tentunya akan menyebabkan lebih banyak kerusakan di area tersebut (padahal sebelumnya dianggap aman).
Fitur unik dari simulator tsunami terbaru milik HR Wallingford adalah memungkinkan para peneliti untuk menghasilkan gelombang tsunami dalam durasi penuh, misalnya dengan durasi gelombang 20 menit dengan skala hampir tiga menit di laboratorium uji.
Bagaimana cara kerja Simulator Tsunami HR Wallingford?
Simulator tsunami bekerja dengan cara mengangkat badan air menggunakan pompa pneumatik dan tangki vakum. Tsunami akan tercipta dalam empat tahap:
1. Tahap Pertama
Dengan batimetri yang sudah dibentuk dan cerobong asap berisi air, tes akan dimulai pada saat air dalam keadaan diam.
2. Tahap Kedua
Pompa udara bertekanan tinggi akan menarik udara keluar dari dalam tangki, mengurangi tekanan dan menarik air dari saluran teratas ke dalam simulator tsunami.
Ini mensimulasikan mundurnya tsunami yang dikendalikan oleh palung (jurang yang berada di dasar laut), ketika air yang pada awalnya berada di pantai, kemudian akan mengalir ke lautan.
3. Tahap Ketiga
Setelah air yang telah mundur mencapai tingkatan yang diinginkan, sistem kontrol akan menyesuaikan katup saluran masuk udara, sehingga air di dalam tangki dapat turun. Ini akan menghasilkan puncak dari tsunami yang melaju ke arah pantai.
“Pembentuk aliran” (flow shaper) pada outlet tangki membantu air keluar dengan lancar, memungkinkan sistem kontrol untuk membentuk gelombang agar dapat sesuai dengan profil dari prototipe.
4. Tahap Keempat
Gelombang akan merambat di sepanjang saluran menuju bagian pengujian. Ini bisa berupa pengukuran run-up, bangunan tunggal, pertahanan pantai atau beberapa bangunan yang disusun
Lantas bagaimana dengan negara kita? Indonesia sebagai negara maritim yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh perairan, menjadi salah satu destinasi favorit dari tsunami. Selain perairan, tak jarang tsunami juga muncul akibat gempa bumi. Secara geologi dapat dimaklumi, karena kepulauan di Indonesia juga berada pada zona cincin api (ring of fire), sehingga aktivitas tektonik dan vulkanik yang berada di dalam perut bumi Indonesia sangatlah tinggi. Terhitung sejak tahun 1964 hingga 2010, telah terjadi 22 kali tsunami di Indonesia. Ini lah mengapa Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara yang paling rawan tsunami. Semoga dengan terobosan yang telah diciptakan oleh HR Wallingford lewat simulator tsunami ini dapat membantu para peniliti tsunami di dunia secara umum dan Indonesia khususnya, untuk mempelajari dan mempersiapkan sistem pertahanan terbaik bagi pencegahan tsunami.