Blog
Pengukuran Tekanan: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya
1. Pengertian Pengukuran Tekanan (Pressure Measurement)
Pengukuran tekanan atau pressure measurement adalah proses menentukan besarnya gaya yang diberikan suatu fluida (cairan, gas, atau padatan) pada suatu luas bidang.
Secara matematis tekanan dirumuskan sebagai:
Tekanan = Gaya / Luas Bidang
Jika gaya diukur dalam Newton (N) dan luas dalam mm², maka satuan tekanan adalah N/mm².
Tekanan merupakan parameter penting dalam berbagai sistem industri dan teknik, mulai dari hidrolik, pneumatik, hingga pemantauan fluida proses. Dalam banyak aplikasi, perbedaan tekanan antara dua titik digunakan untuk mengukur laju aliran fluida.
2. Jenis-Jenis Tekanan dalam Pengukuran Tekanan
Dalam dunia teknik, terdapat beberapa jenis tekanan yang digunakan:
• Gauge Pressure
Tekanan yang diukur di atas tekanan atmosfer lokal.
• Absolute Pressure
Tekanan yang diukur berdasarkan tekanan vakum total (nol absolut).
• Differential Pressure
Selisih tekanan antara dua titik berbeda dalam satu sistem.
• Zero Absolute
Menunjukkan kondisi tanpa tekanan sama sekali.
3. Apa Itu Pressure Gauge?
Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada suatu sistem. Gauge ini membaca tekanan relatif terhadap atmosfer, sehingga banyak dipakai dalam industri proses, HVAC, laboratorium, dan sistem fluida.
4. Jenis-Jenis Alat Pengukuran Tekanan dan Cara Kerjanya
A. Manometer
Manometer adalah standar primer dalam pengukuran tekanan. Alat ini memanfaatkan kolom fluida untuk menunjukkan tekanan. Namun manometer memiliki beberapa keterbatasan:
Kekurangan Manometer:
- Kemungkinan terjadi penguapan pada tekanan rendah dan suhu tinggi.
- Fluida pengisi dapat teroksidasi atau menguap.
- Jika menggunakan merkuri, memiliki risiko toksik.
- Perubahan temperatur dapat memengaruhi densitas dan akurasi.
1. U-Tube Manometer
Manometer berbentuk tabung U dengan dua lengan. Satu lengan berdiameter lebih besar, digunakan untuk mengukur tekanan tinggi. Prinsipnya adalah perbedaan ketinggian kolom fluida.
B. Ring Balance
Ring Balance bekerja berdasarkan prinsip perpindahan mekanis. Bentuknya berupa cincin yang dipasang pada pisau penopang sehingga dapat berputar bebas.
Cara Kerja Ring Balance:
- Cincin berisi fluida penyegel (air atau merkuri).
- Tekanan tinggi (P1) dan tekanan rendah (P2) menghasilkan momen gaya.
- Momen ini dinyatakan sebagai:
Tm = (P1 – P2) × A × r
Jenis alat ini mampu mengukur perbedaan tekanan secara akurat melalui rotasi mekanis cincin.
C. Inverted Bell Manometer
Manometer tipe ini menggunakan bell atau lonceng yang dibalik dan dicelupkan ke dalam fluida penyegel.
Keunggulan Inverted Bell Manometer:
- Dapat mengukur tekanan absolut, positif, negatif, dan diferensial.
- Sensitif terhadap perubahan kecil pada tekanan.
- Pergerakannya vertikal sesuai perbedaan tekanan internal–eksternal.
5. Pentingnya Pengukuran Tekanan dalam Teknik
Pengukuran tekanan memegang peran besar dalam:
- Menentukan laju aliran fluida.
- Menjaga stabilitas sistem, seperti boiler, HVAC, dan jaringan pipa.
- Menghindari overpressure yang dapat menyebabkan kerusakan.
- Pengujian eksperimen dalam laboratorium teknik.
Dalam industri modern, akurasi pengukuran tekanan adalah kunci untuk keselamatan, efisiensi, dan pengendalian proses.
6. Kesimpulan dari Pengukuran Tekanan
Pengukuran tekanan adalah aspek fundamental dalam dunia teknik fluida. Mulai dari manometer, ring balance, hingga inverted bell, setiap alat memiliki keunggulan dan fungsi masing-masing dalam mengukur tekanan secara akurat. Memahami cara kerja dan karakteristiknya sangat penting untuk aplikasi industri, pendidikan, serta penelitian.
Semoga pembahasan mengenai pengukuran tekanan ini bermanfaat!
Temukan artikel Engineering yang menarik hanya di www.BLOG.labts.co.id
Temukan produk pendidikan Engineering hanya di www.LABTS.co.id