Kereta merupakan salah satu moda transportasi yang digemari oleh banyak orang di seluruh dunia. Selain bisa menikmati pemandangan yang indah di sepanjang perjalanan, juga memberikan kenyamanan. Saat ini kereta sudah tidak melulu bergerak dengan kecepatan rata-rata di kisaran 100 kmh, karena kereta-kereta cepat mulai bermunculan di negara-negara maju, beriringan dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat. Berikut ini adalah negara-negara yang memiliki kereta tercepat di dunia saat ini.
Jepang
Jepang memulai industri kereta api berkecepatan tinggi dengan layanan Shinkansen-nya, yang diresmikan pada tahun 1964 dengan jalur yang membentang dari Tokyo ke Osaka. Dikenal dengan julukan “kereta peluru”, layanan Shinkansen beroperasi di sepanjang Jepang dan menghubungkan hampir semua kota utamanya. Jaringan kereta berkecepatan tinggi yang tercepat mencapai 322 km/h, dan mengangkut lebih dari 350 juta penumpang setiap tahun.
Selain sarana kereta api beroda tradisional, negara ini juga sedang membangun jalur levitasi magnetis sepanjang 177 mil yang seharusnya dapat membuat kereta meluncur dengan kecepatan lebih dari 483 km/h yang rencananya akan dibuka pada tahun 2027.
Prancis
Paris adalah ibu kota dan kota terbesar di Prancis, dan menjadi masuk akal jika jaringan kereta api berkecepatan tinggi menyebar dari sana ke seluruh negeri. Layanan tersebut, disebut TGV (Train à Grande Vitesse) dimulai dengan koneksi antara Paris dan Lyon, dan sekarang menangani lebih dari 120 juta penumpang per tahun.
Sistem ini membutuhkan pembangunan satu set trek yang terpisah dan melengkung dengan lembut, karena kurva yang ditemukan pada jalur rel standar akan menciptakan gaya sentripetal yang besar. Meskipun kereta TGV yang dimodifikasi memegang rekor kecepatan untuk kereta konvensional — sekitar 574 km/h — namun layanan penumpang reguler hanya beroperasi dengan kecepatan yang lebih sederhana, yaitu sekitar 322 km/h.
Spanyol
Spanyol mungkin bukan tempat pertama yang Anda pikirkan untuk kereta berkecepatan tinggi, tetapi tidak hanya memiliki jaringan terbesar di Eropa, tetapi juga memberikan kontribusi teknologi yang penting. Pada tahun 1980-an, produsen gerbong Spanyol Talgo mengembangkan sistem yang memungkinkan kereta api bergerak miring ke bagian dalam kurva saat melaju dengan kecepatan tinggi; gaya sentripetal, adalah gaya yang membuat benda mengikuti lintasan lengkung. Arah gaya sentripetal selalu ortogonal terhadap gerak benda dan menuju titik tetap pusat kelengkungan sesaat lintasan.
Kereta sangat memungkinkan untuk melakukan perjalanan lebih cepat di jalur melengkung daripada yang mungkin dilakukan. Saat ini, jaringan rel kecepatan tinggi Spanyoln telah membentang sejauh 2.600 mil dan terhubung dengan jaringan kereta Prancis melalui terowongan di bawah Pegunungan Pyrenees.
Jerman
Masalah hukum menyebabkan keterlambatan dalam pembangunan jaringan kereta api berkecepatan tinggi di Jerman, tetapi negara ini sedang mengejar ketertinggalannya. Memiliki hampir 2.000 mil jalur berkecepatan tinggi yang sedang dibangun, dan perusahaan rangkaian kereta Siemens membangun kereta berkecepatan tinggi yang digunakan pada sistem rel di Rusia, Cina, Turki, Inggris, dan di tempat lain.
Satu kereta buatan Siemens mencetak rekor untuk produksi kendaraan rel yang tidak dimodifikasi dengan kecepatan 402 kmh, meskipun kereta di Intercity Express Jerman, jaringan rel berkecepatan tingginya hanya beroperasi dengan kecepatan lebih kurang berada di kecepatan 322 km/h.
Cina
China mulai membangun jaringan kereta api berkecepatan tinggi sekitar 20 tahun yang lalu, tetapi telah melakukannya dengan semangat yang luar biasa. Bangsa ini sekarang memiliki jalur sepanjang 25.000 mil yang cocok untuk layanan berkecepatan tinggi—sekitar dua pertiga total dunia—meskipun sebagian dari jaringan tersebut hanya cocok untuk kecepatan sekitar 193 km/h.
Karena sifat ekstensif dari sistem kereta api di Cina dan ukuran negaranya yang besar, sistem kereta api berkecepatan tinggi digunakan secara luas dengan hampir setiap tahunnya mengangkut lebih dari 2 miliar penumpang.
Sementara itu kereta api berkecepatan tinggi pertama yang dibangun di China merupakan bagian dari usaha patungan dengan produsen kereta api dari Jerman, Jepang, Prancis, dan Kanada, dan bahkan kementerian kereta api mereka sekarang terlibat dalam mengekspor teknologi kereta api China ini ke seluruh dunia.
Lantas bagaimana dengan kereta cepat di Indonesia? Kabarnya kereta produksi CRRC Qingdao Sifang, Co. ini dapat melaju hingga 350 km/h.
Untuk desainnya menggunakan basis CR400AF/Fuxing dan untuk Indonesia diberi seri KCIC400AF. Secara komersial, kereta dengan rute Jakarta-Bandung ini baru akan beroperasi pada pertengahan Agustus 2023. Kalian penasaran?