Sebuah Smart Factory memaksimalkan aplikasi Smart Manufacturing yang “memungkinkan” untuk meningkatkan proses dari manufaktur tradisional yang telah ada. Smart Manufacturing dan Smart Factory keduanya terkait dengan Industri 4.0, akan tetapi keduanya bukanlah hal yang sama. Banyak orang yang masih salah kaprah dengan istilah-istilah tersebut, karena beberapa negara masih berusaha untuk mendefinisikan dengan jelas konsep dari revolusi industri keempat tersebut.

Sebelum menggali lebih dalam bagaimana Smart Manufacturing berbeda dari Smart Factory, pertimbangkan definisi manufaktur dan pabrik secara terpisah. Ingatlah bahwa manufaktur adalah suatu proses, sedangkan pabrik adalah fasilitas tempat di mana proses manufaktur terjadi.

Mari kita uraikan perbedaan antara manufaktur pintar dan pabrik pintar dengan memahami konsep, prinsip, tujuan, hubungan, dan dampaknya satu sama lain.

perbedaan smart manufacturing dan smart factory

Apa itu Smart Manufacturing?

Revolusi industri keempat telah berusia lebih dari satu dekade, akan tetapi kita belum melihat definisi standar dari Smart Factory. Pada tahun 2019, International Organization for Standardization (ISO) menciptakan definisi standar dari Smart Manufacturing dan kemudian merujuk pada revolusi industri keempat sebagai manufaktur cerdas. Menurut ISO,

Smart Manufacturing adalah manufaktur yang meningkatkan aspek kinerjanya dengan penggunaan proses dan sumber daya yang terintegrasi dan cerdas di bidang siber, fisik, dan manusia untuk membuat dan mengirimkan produk dan layanan, yang juga berkolaborasi dengan pihak lain. Bisa dibilang sebagai domain dalam rantai nilai perusahaan.

Apa itu Smart Factory?

Mengadopsi prinsip Smart Manufacturing terhadap fasilitas manufaktur dapat membuat sebuah pabrik menjadi “pintar”. Sebuah Smart Factory dapat memaksimalkan aplikasi Smart Manufacturing yang sangat memungkinkan untuk meningkatkan proses manufaktur tradisional yang telah ada.

Karena data di Smart Factory sebagian besar adalah digital, banyak pabrik mulai mengurangi penggunaan kertas. Sebuah Smart Factory beroperasi dengan cara membuat data yang diperlukan agar dapat diakses secara real-time, tanpa secara fisik harus pergi ke departemen, mesin, atau menemui pekerja di pabrik—semuanya otomatis dan saling terhubung. Smart Factory juga menggunakan perangkat lunak Smart Manufacturing untuk menganalisis banyak hal, dengan tujuan meningkatkan proses.

Hubungan Timbal Balik antara Smart Manufacturing dan Smart Factory

Smart Manufacturing dan Smart Factory berbagi tujuan yang sama dalam memaksimalkan penggunaan material, proses, dan teknologi yang canggih. Namun bukan berarti mereka adalah hal yang sama.

Smart Manufacturing dan Smart Factory juga harus saling mengandalkan untuk dapat mencapai tujuan bersama. Smart Factory memanfaatkan sepenuhnya prinsip dan solusi end-to-end yang disediakan oleh Smart Manufacturing untuk mencapai kinerja maksimalnya. Karena fluktuasi permintaan konsumen dan permintaan pasar tidak dapat dihindari, Smart Factory perlu terus mendorong peningkatan, efisiensi, dan produktivitas untuk mengatasi perubahan ini.

perbedaan smart manufacturing dan smart factory

Smart Manufacturing juga memanfaatkan kemajuan dan inisiatif ini untuk membuka potensi sebenarnya dari setiap strategi dan teknologi. Saat Smart Manufacturing mengubah pabrik tradisional menjadi Smart Factory, penerapannya juga mendorong transformasi digital dalam industri manufaktur.

Untuk memahami gagasan ini dengan lebih baik, Anda harus terbiasa dengan cara Smart Factory beroperasi—tidak hanya untuk melihat peran Smart Manufacturing dalam operasinya, tetapi juga bagaimana Smart Factory mempengaruhi proses Smart Manufacturing.

Peran Smart Manufacturing terhadap Smart Factory

Mari kita periksa peran teknologi dan solusi Smart Manufacturing dalam proses manufaktur dari Smart Factory.

1. Proses Pembuatan:

Otomasi dan teknologi digital sudah menjadi hal yang penting, bahkan di pabrik-pabrik tradisional. Smart Factory, bagaimanapun, memiliki otomatisasi yang lebih maju dan menerapkan teknologi pintar ke dalam alur kerja mereka.

perbedaan smart manufacturing dan smart factory

Mesin, instrumen, dan peralatan cerdas dalam operasi manufaktur yang memaksimalkan penerapan IIoT, kecerdasan buatan, konektivitas nirkabel dan komputasi awan. Menggunakan sensor dan machine vision/learning yang saling terhubung ini dapat bertukar dan menganalisis data. Pada gilirannya, sangat bagus untuk mendeteksi dan memprediksi masalah, pemeliharaan prediktif, dan adaptasi yang cepat terhadap proses manufaktur alternatif atau perubahan kondisi dalam operasi manufaktur.

Robot industri dan kolaboratif adalah beberapa mesin cerdas di Smart Factory. Mereka dapat bergerak—dengan mobilitas otonom—melintasi lantai pabrik, membuat proses manufaktur menjadi lebih presisi dan efisien.

2. Sistem Smart Manufacturing:

Hampir semua proses di Smart Factory dikendalikan oleh komputer—hal ini memfasilitasi manajemen dan pemantauan proses. Proses ini menggunakan perangkat lunak dan program komputer seperti PLM, CMMS, ERP, CAFM, dan EAM. Sistem ini sering dipasang pada mesin cerdas dan komputer yang dapat diakses oleh pekerja manusia, manajer, dan pemangku kepentingan lainnya di Smart Factory, seperti pemasok, sub-kontraktor, hingga pelanggan.

perbedaan smart manufacturing dan smart factory

Sistem manufaktur yang diberdayakan oleh big data, analitik data, keamanan siber, dan IoT menyediakan akses dan analisis data real-time yang transparan, serta sistem produksi yang dioptimalkan. Dengan bantuan solusi inovatif ini, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari efisiensi dan penghematan biaya yang luar biasa.

Smart Factory mencapai tujuan utama mereka—terhubung, dioptimalkan, transparan, proaktif, dan gesit—dengan menerapkan teknologi, strategi, dan solusi dari Smart Manufacturing.

Dampak Smart Factory terhadap Smart Manufacturing

Terlepas dari manfaat yang jelas dari transformasi pabrik tradisional menjadi Smart Factory, menurut Forum Ekonomi Dunia, industri manufaktur global terkesan lamban dalam mengadopsi teknologi yang canggih. Faktanya, komunitas Global Lighthouse Network hanya memiliki 114 anggota pada tahun 2021. Komunitas ini mencakup produsen terkemuka yang menerapkan teknologi canggih dari seluruh dunia.

Angka-angka ini mungkin kecil untuk saat ini, bahkan di awal tahun 2023 kita masih dalam tahap awal transformasi menuju Smart Factory. Namun diyakini jumlahnya akan terus meningkat. Faktanya, Smart Factory mendorong daya saing dalam industri, dan teknologi dari manufaktur pintar terus muncul di berbagai industri.

Kembali lagi ke definisi Smart Manufacturing, mari kita lihat beberapa dampak Smart Factory pada ranah siber, lingkungan fisik, dan manusia dari Smart Manufacturing :

Dunia Maya—menurut survei yang dilakukan oleh Capgemini, 80% perusahaan setuju bahwa keamanan dunia maya adalah komponen terpenting dari Smart Manufacturing. Risiko keamanan telah mendorong pabrik dan perusahaan untuk meningkatkan kerangka kerja keamanan siber mereka. Kebutuhan akan keamanan siber yang lebih tinggi di Smart Factory juga berkontribusi pada pertumbuhan industri keamanan siber. Keamanan dunia maya mungkin menjadi titik lemah Smart Manufacturing saat ini, tetapi tantangan untuk meningkatkannya akan membawa dampak positif bagi industri global.

Lingkungan Fisik—pengembangan mesin pintar dan bahan baku jelas merupakan salah satu manfaat Smart Factory terhadap Smart Manufacturing di lingkungan fisik. Ini tidak hanya menyederhanakan tugas sehari-hari, tetapi juga mengurangi produksi limbah dan penggunaan energi.

perbedaan smart manufacturing dan smart factory

Manusia—beberapa orang masih khawatir bahwa robot dan mesin akan menggantikan pekerjaan manusia di Smart Factory, akan tetapi yang tidak mereka sadari adalah bahwa pabrik-pabrik ini sebenarnya membuat pekerjaan menjadi lebih mudah bagi orang-orang, serta membuka peluang karir yang baru.

Kesimpulan

Konsep dari Smart Factory dan Smart Manufacturing telah digunakan secara bergantian dalam beberapa tahun terakhir. Kedua istilah ini sangat berbeda, tetapi keduanya mencerminkan kebutuhan industri manufaktur untuk beradaptasi dengan cepat di era perubahan yang serba cepat dan didorong secara digital. Memahami perbedaan utama di antara konsep akan memungkinkan kita untuk memanfaatkan keduanya dengan sebaik-baiknya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *