Bangunan dan lingkungan di dalam ruangan yang kita gunakan setiap hari dapat berdampak pada kesehatan kita. Lantas bagaimana bangunan dapat mempengaruhi kesehatan?
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut!
Bangunan
Desain bangunan, tata letak dan fasilitas yang tersedia semuanya dapat memengaruhi kesegaran udara, serta faktor-faktor lain seperti:
- Ruang dan kerumunan
- Tingkat Kebisingan
- Suhu
- Lampu
Sangat penting bagi kita yang peduli untuk menjaga ‘paru-paru’ bangunan kita agar tetap sehat dengan tujuan menjaga kesehatan.
Penyakit
Penyakit dapat dengan mudah ditularkan di antara orang-orang, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau melalui udara ketika orang yang terinfeksi berbicara, batuk, dan bersin.
Saat orang berkumpul di sebuah ruangan, polutan dapat menumpuk sehingga membuat lingkungan menjadi tidak sehat, bangunan menjadi rentan terhadap udara stagnan, di mana penyakit cepat menular dan karbon dioksida dapat membuat udara dalam ruangan menjadi lebih tercemar ketimbang udara di luar. Dengan begini penyakit dapat ditularkan dari orang ke orang lain menjadi lebih mudah.
Mengurangi risiko penularan dan kondisi kesehatan lainnya memerlukan pengelolaan ruangan dan udara di dalamnya, termasuk pembersihan rutin dan ventilasi yang efektif.
Akan lebih mudah untuk melihat permukaan yang tidak bersih secara fisik, akan tetapi kualitas udara seringkali tidak terlihat dan kurang dipahami, sehingga lebih beresiko.
Kesehatan
Ventilasi yang efektif sangat penting untuk melindungi kesehatan, yang berarti bangunan harus dapat “bernapas” dan mendapatkan suplai udara segar. Mencegah penyebaran penyakit sejak awal lebih baik ketimbang mencoba untuk mengelola penyakit, dan orang-orang harus yakin bahwa udara di gedung atau bangunan yang mereka gunakan aman untuk dihirup.
Mengapa ventilasi penting?
Udara segar dan bersih sangat penting untuk kesehatan, tidak hanya untuk mengurangi paparan penyakit yang ditularkan melalui udara, tetapi untuk memastikan kita mendapatkan oksigen yang cukup guna mendukung kesehatan kita.
Orang-orang menghabiskan rata-rata 80% waktunya di dalam ruangan dan ventilasi yang baik dapat secara signifikan mengurangi paparan penyakit.
Menghabiskan waktu di ruang berventilasi buruk dapat menyebabkan reaksi akibat berkurangnya kadar oksigen seperti:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Tingkat konsentrasi yang lebih rendah
Di lokasi-lokasi industri, penting untuk memastikan bahwa udara segar telah cukup disuplai untuk menjernihkan dan menghilangkan produk sampingan seperti debu, asap, atau uap.
Manfaat ventilasi bagi pengguna bangunan
- Mengurangi risiko penyakit pernapasan dan reaksi alergi seperti asma dengan menghilangkan partikel besar dan debu, serta mencegah penumpukan jamur.
- Mengurangi risiko penyebaran dan tertular penyakit menular seperti flu,TBC, dll.
- Meningkatkan kesehatan mental dan mendukung kualitas tidur yang lebih baik
Manfaat ventilasi bagi karyawan perkantoran dan ruang kelas
- Lebih sedikit penyakit dan ketidakhadiran akibat sakit
- Udara yang lebih segar meningkatkan produktivitas dan konsentrasi karyawan atau siswa
- Perlindungan terhadap penumpukan kelembaban dan jamur yang juga memengaruhi kesehatan
Studi kunci dan statistik ventilasi
Terdapat bukti dari studi wabah Covid-19, bahwa di gedung dengan ventilasi yang lebih baik, tingkat penularannya lebih rendah daripada di gedung dengan ventilasi yang buruk. Beberapa penelitian menunjukkan pengurangan ini bisa menjadi 30-50%.
Sebuah studi tentang risiko infeksi melalui udara di sekolah juga telah menunjukkan bahwa mungkin ada variasi yang signifikan pada musim-musim penghujan.
Mengetahui cara mengidentifikasi opsi ventilasi di sebuah ruangan
Ventilasi adalah tentang bagaimana membawa udara segar ke dalam ruangan. Ada berbagai cara untuk mengatur ventilasi ruangan yang baik tergantung pada jenis ruangan atau bangunan, ukuran dan tata letaknya, dan untuk apa ruang tersebut digunakan. Manfaat ventilasi paling besar adalah ditempatkan di ruangan tempat orang menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan banyaknya orang yang berkumpul.
Jenis-jenis ventilasi
1. Ventilasi alami menggunakan bukaan seperti jendela untuk membawa udara segar masuk ke dalam ruangan. Cara termudah dan paling umum adalah membuka pintu dan jendela, tetapi ventilasi juga dapat dibantu dengan menggunakan lubang angin di jendela atau lubang dinding.
Ventilasi alami biasanya digunakan pada:
Rumah, toko-toko kecil, restoran, rumah ibadah, perpustakaan, dll.
2. Ventilasi mekanis menggunakan teknologi dan kipas yang digerakkan secara mekanis, untuk memindahkan udara ke dalam, keluar, dari dan di sekitar gedung.
Untuk membantu mengelola pemanasan, pendinginan, dan mengontrol kelembaban bersamaan, sistem ini dapat menggunakan sistem terintegrasi untuk pemanasan, ventilasi, sekaligus penyejuk udara (HVAC).
Ventilasi mekanis biasanya digunakan di:
Pabrik, kantor, bangunan ritel dan pusat rekreasi, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dll.
Dalam beberapa kasus, sistem ventilasi ini diawasi oleh pengelola gedung atau fasilitas. Sistem ventilasi pembuangan lokal (Local Exhaust Ventilation) menawarkan perlindungan dengan memindahkan kontaminan dari pengguna/karyawan, termasuk di lingkungan industri.
3. Ventilasi mode hibrida atau campuran menggunakan metode alami dan mekanis, serta dapat membantu menyeimbangkan permintaan akan udara segar, sekaligus mengurangi listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem ventilasi.
4. Teknologi pembersih udara dapat digunakan di ruang dengan ventilasi yang buruk atau tidak memungkinkan untuk menempatkan ventilasi yang baik. Dapat digunakan untuk menyaring udara dan mengurangi risiko penyakit sekaligus mengurangi biaya energi. Filter HEPA dan pembersih udara UVC dapat menjadi cara yang efektif dan rendah energi (serta rendah karbon), untuk mengurangi paparan polutan. Untuk mengetahui teknologi mana yang akan berfungsi, mintalah saran dari para profesional teknik bangunan tentang solusi yang sesuai.
Setiap bangunan memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda pula. Mereka mungkin memerlukan strategi ventilasi yang berbeda-beda saat akan memilih menggunakan strategi ventilasi alami, mekanis, atau hibrida.