Industri IT telah mengalami banyak perubahan selama satu dekade terakhir. Konvergensi IT (Information Technology) dan OT (Operation Technology), Industri 4.0, dan peningkatan digitalisasi, semuanya membentuk sebuah kesatuan akan skema dan proses produksi yang saling terhubung.
Dan sementara kita telah melihat banyak transformasi di bidang industri, jelas juga bahwa hal tesebut tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Diprediksi pada tahun 2025, pasar IIoT (Industrial Internet of Things) akan bernilai $ 110,6 miliar, dan ini akan semakin mendorong tren digitalisasi yang telah kita lihat sejauh ini.
Oleh sebab itu, hal tersebut dapat menimbulkan tuntutan dan tantangan yang baru bagi bidang IT sebagai peran penting bagi infrastruktur dalam dunia industri. Lingkungan OT juga semakin diperlukan untuk berinteraksi dan dapat terhubung dengan jaringan yang sebelumnya terpisah. Data-data baru akan dikirimkan oleh perangkat IIoT yang perlu diproses, disimpan, dan dianalisis. Dengan kata lain jika merujuk semua hal di atas, bahwa pekerja IT di lingkungan produksi harus dapat menyesuaikan dan fleksibel untuk mendukung proses dan fungsionalitas terbaru yang masuk ke dalam infrastruktur.
Berikut adalah tren selama beberapa tahun ke depan yang akan memainkan peranan penting dalam hal bagaimana sistem IT pada dunia industri manufaktur perlu beradaptasi.
1. Konvergensi IT dan OT
Konvergensi IT dan OT tetap menjadi kekuatan pendorong terbesar untuk transformasi dalam dunia industri. Mesin yang sebelumnya termodulasi sekarang terhubung, dan sensor IoT mengirimkan data tentang semua aspek produksi. Menjadi semakin jelas bahwa cara kerja dengan pendekatan tertutup, seperti sebelumnya, tidak lagi berguna.
Sekarang menjadi jauh lebih banyak sistem komputasi antarmuka dan titik kontak antara beberapa area yang berbeda di bidang manufaktur daripada sebelumnya, dan ini membawa tantangan tersendiri. Bagaimana teknisi dan administrator sistem dapat memastikan bahwa sistem komputasi antarmuka berfungsi dengan baik? Apakah informasi mengalir dari lantai produksi ke pusat data atau cloud, telah berjalan sebagaimana mestinya? Dan apa cara terbaik untuk mendapatkan gambaran yang akurat dari keseluruhan proses tersebut?
Ini semua adalah pertanyaan yang perlu ditanyakan oleh para profesional di bidang IT industri di tahun-tahun mendatang.
2, Keamanan Siber
Menurut banyak laporan, pandemi telah menyebabkan serangan siber secara besar-besaran. Daniel Newman, menulis di Forbes, mengklaim bahwa hanya pada Januari hingga April 2020, terjadi peningkatan serangan terhadap bank sebesar 238 persen dan peningkatan serangan pada server cloud sebesar 600 persen. Ini menyoroti bagaimana pertumbuhan eksponensial serangan siber akan terus mendorong tren keamanan siber di semua vertikal, termasuk industri manufaktur.
Sementara keamanan siber bukanlah hal baru bagi IT di lingkungan industri, digitalisasi di bidang manufaktur telah membawa tantangan uniknya tersendiri. Sensor, perangkat, dan implementasi IIoT membawa risiko keamanan yang telah didokumentasikan dengan baik. Sementara itu, komponen OT perlu “dibuka” untuk terhubung dengan sistem dan perangkat baru, dan ini memberikan serangkaian risiko keamanan lainnya. Masalah ini diperparah oleh fakta bahwa konsep dan alat keamanan standar yang dikembangkan untuk IT tidak selalu berfungsi untuk OT.
Maka dapat dikatakan, untuk menghubungkan OT tetapi dengan strategi keamanan siber yang baik hal tersebut sangatlah diperlukan, dan IT sebagai pendukung, perlu menyesuaikan sistem dan teknologi untuk memenuhi tuntutan baru dari keamanan OT, serta untuk mengamankan komponen dan perangkat IIoT.
3. Standardisasi Protokol
Dengan keterkaitan sensor dan perangkat IoT dengan OT serta titik kontak lainnya, ada kebutuhan akan “bahasa” yang sama untuk memastikan komponen dengan teknologi yang berbeda agar dapat berkomunikasi.
Standar OPC UA (Unified Architecture: protokol komunikasi mesin ke mesin untuk otomasi industri ) meningkat sebagai opsi yang diadopsi secara luas – dan tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Tetapi standar mana pun yang diadopsi oleh pabrikan, akan ada kebutuhan untuk menerapkannya dan mengintegrasikannya ke dalam infrastruktur yang ada.
4. Cloud yang Fleksibel
Tren arsitektur multi-cloud akan terus berlanjut, di mana layanan dari beberapa cloud digabungkan menjadi satu solusi.
Tren lainnya adalah penggunaan skenario hibrid, di mana perangkat edge, perangkat keras lokal, dan layanan cloud digabungkan menjadi solusi terintegrasi. Penting bagi produsen untuk mengidentifikasi persyaratan mereka, dan merancang atau memilih solusi cloud terbaik berdasarkan kasus penggunaan khusus mereka.
5. Memproses dan Menganalisis Data
Sifat IIoT adalah memiliki data yang dihasilkan oleh sensor, perangkat, dan mesin yang saling terhubung. Data ini bisa sangat berguna dalam mengidentifikasi tren, mendapatkan wawasan tentang proses produksi, dan untuk membuat keputusan.
Sebagai contoh: mengumpulkan informasi tentang operasi mesin menggunakan sensor dapat memberi Anda petunjuk tentang kapan harus memulai perawatan. Hal ini memungkinkan teknisi melakukan pemeliharaan prediktif alih-alih mempertahankan grosir alat berat berdasarkan tanggal kalender, dan dengan demikian menghemat biaya yang tidak perlu. Namun, data-data itu perlu dikumpulkan, wawasan yang akan dihasilkan juga harus dipahami, dan jika perlu, alarm/penanda harus dikirim ketika faktor-faktor tertentu menunjukkan bahwa mesin perlu diservis – ketika nilai-nilai tertentu melebihi ambang batas yang ditentukan, misalnya.
Tantangannya adalah mengidentifikasi data apa yang dikirimkan dan mencari cara untuk menggunakannya. Pemahaman ini juga akan menginformasikan bagaimana IIoT diimplementasikan dan dengan demikian merupakan bagian penting dari sebuah industri.
Dengan semua inovasi dan perubahan yang terjadi, kuncinya adalah memiliki kemampuan untuk mengadaptasi ilmu-ilmu IT terbaru dengan cepat, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan baru yang akan terus beradaptasi membentuk sistem-sistem industri manufaktur yang modern!