Korosi merupakan masalah yang umum terjadi pada peralatan atau mesin yang berputar, khususnya di industri seperti minyak dan gas, petrokimia, dan lingkungan kelautan. Hal ini terjadi karena reaksi kimia antara permukaan logam dan lingkungannya, yang menyebabkan degradasi dan akhirnya kegagalan pada komponen-komponen penting.

foto pompa siap pakai bertekanan tinggi multitahap untuk memompa air bahan bakar minyak atau produk kimia

Dalam artikel kali ini kita akan mempelajari seluk beluk cara memerangi korosi, khususnya pada peralatan/mesin yang berputar, memastikan kinerja yang optimal, serta berumur panjang.

Jenis-Jenis Korosi

  1. Korosi Seragam: Degradasi merata di seluruh permukaan logam
  2. Korosi Lubang: Kerusakan lokal yang ditandai dengan lubang atau kawah kecil
  3. Korosi Celah: Terjadi di celah atau celah sempit tempat terakumulasinya zat korosif yang stagnan
  4. Korosi Galvanik: Disebabkan oleh interaksi elektrokimia antara logam yang berbeda
  5. Stress Corrosion Cracking (SCC): Hasil gabungan tegangan tarik dan lingkungan korosif

Teknik Pemantauan Korosi

  1. Inspeksi Visual: Pemeriksaan visual secara teratur untuk melihat tanda-tanda korosi seperti perubahan warna, lubang, atau ketidakteraturan permukaan.
  2. Teknik Elektrokimia: Mencakup metode seperti polarisasi potensiodinamik dan spektroskopi impedansi elektrokimia untuk analisis korosi kuantitatif
  3. Pengukuran Ketebalan Ultrasonik: Mengukur ketebalan logam untuk mendeteksi penipisan akibat korosi
  4. Kupon Korosi: Strip logam korban dimasukkan ke dalam sistem untuk memantau laju korosi dari waktu ke waktu
  5. Pengujian Non-Destruktif (NDT): Teknik seperti radiografi, inspeksi partikel magnetik, dan pengujian arus Eddy untuk penilaian korosi internal

tanur putar di pabrik semen yang sudah berkarat akibat korosi

Strategi Mitigasi

  1. Pemilihan Bahan: Memilih bahan tahan korosi seperti baja tahan karat, paduan nikel, atau pelapis seperti keramik atau polimer.
  2. Pelapis Pelindung: Penerapan pelapis tahan korosi seperti cat, epoksi, atau seng untuk menciptakan penghalang antara permukaan logam dan bahan korosif.
  3. Perlindungan Katodik: Membebankan muatan listrik negatif pada permukaan logam untuk mencegah korosi (umumnya digunakan di lingkungan laut).
  4. Inhibitor Kimia: Memperkenalkan inhibitor korosi ke dalam sistem untuk mengurangi reaksi kimia.
  5. Perawatan yang Tepat: Pembersihan, pelumasan, dan inspeksi rutin untuk menghilangkan zat korosif dan mendeteksi tanda-tanda awal korosi.

Studi Kasus: Korosi pada Turbin Gas

Turbin gas rentan terhadap korosi karena suhu yang tinggi, kelembapan, dan produk samping pembakaran yang agresif. Menerapkan rencana manajemen korosi komprehensif yang melibatkan pelapisan canggih, sistem pemantauan online, dan inspeksi rutin dapat memperpanjang umur komponen turbin secara signifikan dan memastikan pengoperasian yang andal.

insinyur dan teknisi sedang melakukan pemeriksaan korosi dari turbin gas

Kesimpulan

Korosi menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap keandalan dan efisiensi pada peralatan/mesin yang berputar. Dengan memahami jenis-jenis korosi, menerapkan teknik pemantauan yang kuat, dan menerapkan strategi mitigasi yang efektif, para insinyur dapat melindungi aset-aset penting dan mengoptimalkan kinerja di berbagai lingkungan industri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *